Masa Pengangguran (2) Job Seeker
Selesai cerita tentang les bahasa inggris di PQEC untuk mengisi masa pengangguran, sekarang masuk ke cerita menjadi job seeker.
Masa menjadi job seeker a.k.a pencari pekerjaan alias pengangguran mencari kerja ini masa yang paling hmm.
Lebih tepatnya banyak hal yang aku pelajari dari masa pengangguran yang sedang mencari kerja.
Setelah resmi menyandang gelar S.Tr.Sos, resmilah pula status pengangguran. Sejak saat itu, mulailah mencari-cari pekerjaan dari mulai ikut job fair, apply via online, bikin akun di semua situs pencari kerja via online wkwk.
Mau cerita satu-satu deh yaa...
1. Ikut Job Fair.
Soal ikut job fair, aku pernah ikut job fair dari mulai yang diadain biasa di ITB, terus disnaker Kota Cimahi, disnaker Kota Bandung, bahkaaaan sampai job fair yang di Jakarta dan Tangerang pun aku datengin *terniat*. Kalau usaha itu harus niat, biar maksimal jangan setengah-setengah.
Pas awal bulan Juli sampai Agustus awal rekanan job fair aku ada +Fitria Ismayanti, alhamdulillahnya bulan awal Agustus Fitria alias Pipit sudah menemukan jodoh pekerjaannyadan aku belum. Eh silih berganti, awal agustus sampai aku saat ini menemukan jodoh pekerjaanku, ada +Anggi Rizqika Ekaputri yang jadi rekan ku selanjutnya menjadi pengabdi job seeker hehe.
Soal Job Fair, kita sebagai pencari kerja juga jangan sampai mau dibodohi oleh lowongan pekerjaan. Ini pengalaman aku dengan beberapa rekan job fair ku, ada beberapa perusahaan yang ada di job fair itu yang aku pikir nipu, menipu disini maksudnya adalah tidak sesuai dengan apa yang disampaikan kaya misal jadi apa deh ya aku lupa istilahnya ada macem-macem ujung-ujungnya disuruh jadi sales atau marketing. Bukan meremehkan pekerjaan ini, tapi merasa aja bukan passion dan aku ga minat di bidang itu. Terus lucunya lagi, ada yang kayanya kekeuh banget, ada beberapa perusahaan yang ga bosen-bosennya nelponin terus buat ngundang wawancara padahal aku udah abaikan dan udah tolak. Tapi masih aja, bahkan ada yang sampai kirim chat whatsapp (terniat pisaaan ieu perusahaan) Aku ga akan sebutin perusahaan namanya apa ya, soalnya ga etis kalau disebutin juga. Pokoknya kalian-kalian yang ikut job fair juga harus selektif dalam simpan berkas maupun memenuhi undangan wawancara. Ada baiknya, ketika mendapat undangan, cari dulu di google gimana komentar orang-orang, suka ada kok yang membahas soal perusahaan ini itu. Itu sih yang aku lakuin selama ini, supaya tidak dibodohi oleh lowongan pekerjaan. Ingat kita sudah lulusan sarjana, jangan sampai saking butuhnya pekerjaan, kita ga berpikir realistis. Pikir ulang kalau ada perusahaan yang sistem seleksinya gampang, terus menjanjikan gaji gede, ya kali aww mana adaa pasti udah beribu-ribu orang mau kerja disana. Kalau perusahaan yang sudah bagus, sudah oke ngasih gaji ya lumayan atau emang gede pasti sistem seleksinya rumit alias banyak, pasti ada psikotes dulu wawancara berkali-kali ah banyak deh pokoknya. Jadi sebagai pengabdi job fair, kita harus cerdas juga ya gaesss.
2. Apply aplication via online, nah kalau soal ini biasanya apply via email kalau ga isi data di websitenya langsung. Kalau isi data di website resmi nya sih oke lah, aman pasti bener. Kudu ati-ati itu kalau apply nya via email yang biasanya dapet info darimana terus kudu kirim email. Karena eh karenaaaa, kadang itu juga penipuan hiks aslinaa euy banyak penipuan dimana-mana. Makanya harus pinter-pinter. Pengalamanku, ini sekali doang ya karena aku harus belajar dari pengalaman wkwk
Ceritanya, Aku pernah apply online via email ke suatu perusahaan di daerah Sulawesi pada hari weekend (kalau ga salah Sabtu) sekitar jam 10.00. Kemudian pada hari yang sama sekitar pukul 17.00 alias jam 5 sore, ada yang menelpon dengan mengatasnamakan perusahaan yang tadi pagi aku apply, tapi dia bilang aku apply nya dari hari Senin pukul sekian (aku lupa tepatnya). Aku dengerin aja dia ngomong, terus dia bilang hari Senin bisa langsung wawancara ke Sulawesi ? Setelah ini mbak telpon nomor ini ya atas nama ibu bla bla bla (aku lupa namanya). Aku iyain aja dah biar cepet, setelah telpon ditutup, aku mikir banyak janggal banget.
a. nelpon bukan saat jam kerja, heloowww aku apply bukan perusahan ecek ecek kok mau maunya ngehubungin pelamar diluar jam kerja dan di hari weekend (ga pernah-pernah, kalaupun ada pasti office hour deh ini buat perusahaan yang kerja hari sabtu/minggu juga)
b. Masa disuruhnya saya telfon lagi ibu itu dan membicarakan soal tiket pesawat. ini udah yang paling aneh, harusnya kalau wawancara gitu keluar kota soal flight atau transportasi mereka ga akan mikirin mereka taunya kita nyampe aja deh. Kalau udah disuruh telpon atau kontak travel yang disuruh dia, itu udah fix NIPU
c. Perasaan aku apply baru tadi pagi, cepet amat sore udah diproses wkwk mana ada. kalaupun ada, pasti ga akan secepat itu prosesnya. HRD juga butuh waktu, karena kalau perusahaan oke pasti pelamarnya banyak.
And you know what guys ? Gak lama kemudian, doi nelpon lagi dan nanyain "kenapa belum telpon Ibu blablabla? Kamu mau jadi datang wawancara kan?"
Yaela nyolot amat pak, aku bilang aja "Gajadi pak, saya sudah dapat kerjaan barusan dikontak bahwa saya diterima diperusahaan blablabla, Aku ngarang aja biar udahan ngobrolnya"
eh bener aja langsung dimatiin sama doi wkkwkw
3. Bikin akun di situs pencari kerja,
Nah ini nih biasa banyak banget dilakukan oleh para job seeker. ada banyak loh situs pencari kerja, seperti Jobstreet, hired today, jobs.id dan lain-lain (sampe lupa saking banyaknya, nah itu lah yang pamor nya lumayan bagus di mata job seeker) wkwkwk
Soal jalur ini, nah lumayan lah ada beberapa yang bener. aku ngalamin beberapa panggilan wawancara di beberapa perusahaan melalui situs pencari kerja ini. Balik lagi, tapi tetep hati-hati yaa jangan sampe ketipu lagi, karna pasti ada aja perusahaan tipu-tipu disini hiks. Tapi gak semuanya kok, aku ngalamin yang bener-bener perusahaannya.
Nah itu sih apa aja yang aku lakuin buat dapet kerjaan wkwk
Kalau soal pengalamannya, hmm sampai merasakan ketawa, kekonyolan, haru, dan bahkan nangis hmm ya itu. Sekarang, mencari pekerjaan itu bukan susah cuma ya kalau emang belum ketemu jodoh kerjaannya ya emang harus usaha keras.
Sekarang ini, aku kerja di salah satu instansi pemerintahan (salah satu kementerian R.I) berstatus pegawai tidak tetap a.k.a honorer. Aku lagi belajar menikmati semuanya, ada kutipan dari temenku yang bener-bener menghibur hati
"Semua orang harus memulai dari bawah, emang ada orang mulai langsung dari atas? itu bukan mulai namanya. Semua ada saatnya, dan semua pasti melewati yang namanya dari bawah"
"kamu mah enak mon, mulai dari bawah teh langsung di kementerian, harus banyak bersyukur. orang lain mah mulai dari bawahnya ya mungkin lebih bawah lagi. Ingat be grateful mon, biar rejekinya ditambah terus"
Makasih teman-teman, aku terharu atas support kalian *terharu*
back to topic.
Tidak ada yang mudah, aku pernah baca kutipan. ketika seseorang mendapat sesuatu, pasti ada sesuatu pula yang ia relakan atau korbankan. ya itulah yang aku rasakan.
Oh ya, aku mencari pekerjaan hampir 3 bulan, Juli-Agustus, September.
Kalau baca ceritaku pas wis-sudah nah disitu aku ceritain aku mulai dipanggil bekerja pada hari aku wisuda, tanggal 3 Oktober wisuda, 4 Oktober diminta datang ke kantor dan 5 Oktober udah mulai kerja. Masha Allah Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān.
Sebelum benar-benar dinyatakan bekerja.
Aku ngalamin tuh desak-desakan di job fair, di PHP-in perusahaan, ngikutin psikotes, ngikutin wawancara, jauh-jauh harus dari bandung ke Tangerang atau Jakarta demi wawancara, psikotes dan job fair wkwkw
Hidup itu perjuangan, kalau mau dapat harus berjuang.
Aku bersyukur dan percaya banget dengan "the power of silaturahmi"
Silaturahmi adalah pembuka pintu rejeki, and it'is true.
Jangan cuma diem dirumah, keluar deh usaha.
Karena Allah menghargai setiap usaha hambanya.
Aku setiap kali ditolak perusahaan, setiap aku jauh-jauh ke job fair, aku selalu bilang
"Allah pasti akan menghargai usahaku!"
Aku mau bilang aja, pasca sidang sejujurnya aku malu kalau masih minta uang orang tua, makanya aku buru-buru cari kerja biar ga minta-minta lagi (walaupun akhirnya minta) karena kata mama "uang beasiswa kemarin mah ditabung aja"
Sejujurnya keluarga ku istilahnya masih mampu dan ga menuntut untuk segera kerja. Tapi gatau kenapa, aku belajar malu untuk minta sama orang tua. Orang tua emang ga keberatan, tapi kita harus sadar diri cuy, malu umur udah dewasa tapi tangan masih dibawah ~
Dulu pas kuliah aku seneng banget hedon, nongkrong setelah sidang uang beasiswa dari kampus udah ga dapet udah deh berenti juga hedonnya hehe fokus cari kerja pingin punya uang sendiri lagi. hehe biar bisa tangan diatas ga dibawah lagi hehehe Kalian akan merasakan nikmatnya bisa bilang "ma, pa uangnya udah ditransfer"
Ini cerita kecilku sih, soal si pengangguran. wkwk jangan banyak-banyak ntar disangka lebay *padahal ini udah panjang hiks*
Thank youuu for reading this entry
Masa menjadi job seeker a.k.a pencari pekerjaan alias pengangguran mencari kerja ini masa yang paling hmm.
Lebih tepatnya banyak hal yang aku pelajari dari masa pengangguran yang sedang mencari kerja.
Setelah resmi menyandang gelar S.Tr.Sos, resmilah pula status pengangguran. Sejak saat itu, mulailah mencari-cari pekerjaan dari mulai ikut job fair, apply via online, bikin akun di semua situs pencari kerja via online wkwk.
Mau cerita satu-satu deh yaa...
1. Ikut Job Fair.
Soal ikut job fair, aku pernah ikut job fair dari mulai yang diadain biasa di ITB, terus disnaker Kota Cimahi, disnaker Kota Bandung, bahkaaaan sampai job fair yang di Jakarta dan Tangerang pun aku datengin *terniat*. Kalau usaha itu harus niat, biar maksimal jangan setengah-setengah.
Pas awal bulan Juli sampai Agustus awal rekanan job fair aku ada +Fitria Ismayanti, alhamdulillahnya bulan awal Agustus Fitria alias Pipit sudah menemukan jodoh pekerjaannya
Soal Job Fair, kita sebagai pencari kerja juga jangan sampai mau dibodohi oleh lowongan pekerjaan. Ini pengalaman aku dengan beberapa rekan job fair ku, ada beberapa perusahaan yang ada di job fair itu yang aku pikir nipu, menipu disini maksudnya adalah tidak sesuai dengan apa yang disampaikan kaya misal jadi apa deh ya aku lupa istilahnya ada macem-macem ujung-ujungnya disuruh jadi sales atau marketing. Bukan meremehkan pekerjaan ini, tapi merasa aja bukan passion dan aku ga minat di bidang itu. Terus lucunya lagi, ada yang kayanya kekeuh banget, ada beberapa perusahaan yang ga bosen-bosennya nelponin terus buat ngundang wawancara padahal aku udah abaikan dan udah tolak. Tapi masih aja, bahkan ada yang sampai kirim chat whatsapp (terniat pisaaan ieu perusahaan) Aku ga akan sebutin perusahaan namanya apa ya, soalnya ga etis kalau disebutin juga. Pokoknya kalian-kalian yang ikut job fair juga harus selektif dalam simpan berkas maupun memenuhi undangan wawancara. Ada baiknya, ketika mendapat undangan, cari dulu di google gimana komentar orang-orang, suka ada kok yang membahas soal perusahaan ini itu. Itu sih yang aku lakuin selama ini, supaya tidak dibodohi oleh lowongan pekerjaan. Ingat kita sudah lulusan sarjana, jangan sampai saking butuhnya pekerjaan, kita ga berpikir realistis. Pikir ulang kalau ada perusahaan yang sistem seleksinya gampang, terus menjanjikan gaji gede, ya kali aww mana adaa pasti udah beribu-ribu orang mau kerja disana. Kalau perusahaan yang sudah bagus, sudah oke ngasih gaji ya lumayan atau emang gede pasti sistem seleksinya rumit alias banyak, pasti ada psikotes dulu wawancara berkali-kali ah banyak deh pokoknya. Jadi sebagai pengabdi job fair, kita harus cerdas juga ya gaesss.
2. Apply aplication via online, nah kalau soal ini biasanya apply via email kalau ga isi data di websitenya langsung. Kalau isi data di website resmi nya sih oke lah, aman pasti bener. Kudu ati-ati itu kalau apply nya via email yang biasanya dapet info darimana terus kudu kirim email. Karena eh karenaaaa, kadang itu juga penipuan hiks aslinaa euy banyak penipuan dimana-mana. Makanya harus pinter-pinter. Pengalamanku, ini sekali doang ya karena aku harus belajar dari pengalaman wkwk
Ceritanya, Aku pernah apply online via email ke suatu perusahaan di daerah Sulawesi pada hari weekend (kalau ga salah Sabtu) sekitar jam 10.00. Kemudian pada hari yang sama sekitar pukul 17.00 alias jam 5 sore, ada yang menelpon dengan mengatasnamakan perusahaan yang tadi pagi aku apply, tapi dia bilang aku apply nya dari hari Senin pukul sekian (aku lupa tepatnya). Aku dengerin aja dia ngomong, terus dia bilang hari Senin bisa langsung wawancara ke Sulawesi ? Setelah ini mbak telpon nomor ini ya atas nama ibu bla bla bla (aku lupa namanya). Aku iyain aja dah biar cepet, setelah telpon ditutup, aku mikir banyak janggal banget.
a. nelpon bukan saat jam kerja, heloowww aku apply bukan perusahan ecek ecek kok mau maunya ngehubungin pelamar diluar jam kerja dan di hari weekend (ga pernah-pernah, kalaupun ada pasti office hour deh ini buat perusahaan yang kerja hari sabtu/minggu juga)
b. Masa disuruhnya saya telfon lagi ibu itu dan membicarakan soal tiket pesawat. ini udah yang paling aneh, harusnya kalau wawancara gitu keluar kota soal flight atau transportasi mereka ga akan mikirin mereka taunya kita nyampe aja deh. Kalau udah disuruh telpon atau kontak travel yang disuruh dia, itu udah fix NIPU
c. Perasaan aku apply baru tadi pagi, cepet amat sore udah diproses wkwk mana ada. kalaupun ada, pasti ga akan secepat itu prosesnya. HRD juga butuh waktu, karena kalau perusahaan oke pasti pelamarnya banyak.
And you know what guys ? Gak lama kemudian, doi nelpon lagi dan nanyain "kenapa belum telpon Ibu blablabla? Kamu mau jadi datang wawancara kan?"
Yaela nyolot amat pak, aku bilang aja "Gajadi pak, saya sudah dapat kerjaan barusan dikontak bahwa saya diterima diperusahaan blablabla, Aku ngarang aja biar udahan ngobrolnya"
eh bener aja langsung dimatiin sama doi wkkwkw
3. Bikin akun di situs pencari kerja,
Nah ini nih biasa banyak banget dilakukan oleh para job seeker. ada banyak loh situs pencari kerja, seperti Jobstreet, hired today, jobs.id dan lain-lain (sampe lupa saking banyaknya, nah itu lah yang pamor nya lumayan bagus di mata job seeker) wkwkwk
Soal jalur ini, nah lumayan lah ada beberapa yang bener. aku ngalamin beberapa panggilan wawancara di beberapa perusahaan melalui situs pencari kerja ini. Balik lagi, tapi tetep hati-hati yaa jangan sampe ketipu lagi, karna pasti ada aja perusahaan tipu-tipu disini hiks. Tapi gak semuanya kok, aku ngalamin yang bener-bener perusahaannya.
Nah itu sih apa aja yang aku lakuin buat dapet kerjaan wkwk
Kalau soal pengalamannya, hmm sampai merasakan ketawa, kekonyolan, haru, dan bahkan nangis hmm ya itu. Sekarang, mencari pekerjaan itu bukan susah cuma ya kalau emang belum ketemu jodoh kerjaannya ya emang harus usaha keras.
Sekarang ini, aku kerja di salah satu instansi pemerintahan (salah satu kementerian R.I) berstatus pegawai tidak tetap a.k.a honorer. Aku lagi belajar menikmati semuanya, ada kutipan dari temenku yang bener-bener menghibur hati
"Semua orang harus memulai dari bawah, emang ada orang mulai langsung dari atas? itu bukan mulai namanya. Semua ada saatnya, dan semua pasti melewati yang namanya dari bawah"
"kamu mah enak mon, mulai dari bawah teh langsung di kementerian, harus banyak bersyukur. orang lain mah mulai dari bawahnya ya mungkin lebih bawah lagi. Ingat be grateful mon, biar rejekinya ditambah terus"
Makasih teman-teman, aku terharu atas support kalian *terharu*
back to topic.
Tidak ada yang mudah, aku pernah baca kutipan. ketika seseorang mendapat sesuatu, pasti ada sesuatu pula yang ia relakan atau korbankan. ya itulah yang aku rasakan.
Oh ya, aku mencari pekerjaan hampir 3 bulan, Juli-Agustus, September.
Kalau baca ceritaku pas wis-sudah nah disitu aku ceritain aku mulai dipanggil bekerja pada hari aku wisuda, tanggal 3 Oktober wisuda, 4 Oktober diminta datang ke kantor dan 5 Oktober udah mulai kerja. Masha Allah Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān.
Sebelum benar-benar dinyatakan bekerja.
Aku ngalamin tuh desak-desakan di job fair, di PHP-in perusahaan, ngikutin psikotes, ngikutin wawancara, jauh-jauh harus dari bandung ke Tangerang atau Jakarta demi wawancara, psikotes dan job fair wkwkw
Hidup itu perjuangan, kalau mau dapat harus berjuang.
Aku bersyukur dan percaya banget dengan "the power of silaturahmi"
Silaturahmi adalah pembuka pintu rejeki, and it'is true.
Jangan cuma diem dirumah, keluar deh usaha.
Karena Allah menghargai setiap usaha hambanya.
Aku setiap kali ditolak perusahaan, setiap aku jauh-jauh ke job fair, aku selalu bilang
"Allah pasti akan menghargai usahaku!"
Aku mau bilang aja, pasca sidang sejujurnya aku malu kalau masih minta uang orang tua, makanya aku buru-buru cari kerja biar ga minta-minta lagi (walaupun akhirnya minta) karena kata mama "uang beasiswa kemarin mah ditabung aja"
Sejujurnya keluarga ku istilahnya masih mampu dan ga menuntut untuk segera kerja. Tapi gatau kenapa, aku belajar malu untuk minta sama orang tua. Orang tua emang ga keberatan, tapi kita harus sadar diri cuy, malu umur udah dewasa tapi tangan masih dibawah ~
Dulu pas kuliah aku seneng banget hedon, nongkrong setelah sidang uang beasiswa dari kampus udah ga dapet udah deh berenti juga hedonnya hehe fokus cari kerja pingin punya uang sendiri lagi. hehe biar bisa tangan diatas ga dibawah lagi hehehe Kalian akan merasakan nikmatnya bisa bilang "ma, pa uangnya udah ditransfer"
Ini cerita kecilku sih, soal si pengangguran. wkwk jangan banyak-banyak ntar disangka lebay *padahal ini udah panjang hiks*
Thank youuu for reading this entry
Komentar
Posting Komentar